Sumber Gambar : Solopos.com |
Menanggapi temuan tas tak bertuan di depan Balai
Desa Banaran, Boyolali, Rabu pagi kemarin Kapolres Karanganyar, AKBP Ade Safri Simanjuntak memerintahkan
jajarannya terus mewaspadai potensi berbagai gangguan selama perayaan
Natal dan tahun baru.
Berdasarkan informasi intelejen, hingga pergantian tahun berpotensi
adanya faham radikal, intoleransi, dan ancaman teror.
Dilansir dari solopos.com kamis 29/12/2016 Dia menilai Babinkatibmas, Babinsa, dan kepala desa (kades), berperan
strategis untuk mengantisipasi adanya gangguan keamanan. “Kita ingatkan
kembali babinkamtibmas, babinsa dan kades, yang menjangkau komunitas
terkecil di desa,” terang Kapolres.
Para ketua rukun tetangga (RT), rukun warga (RW), dan ketua
lingkungan, juga diminta berperan aktif. Bila ada pendatang atau tamu
menginap di wilayah hukum Polres Karanganyar, harus melaporkan diri 1×24
jam. “Tegur dan laporkan bila ada yang tak lapor,” ujar dia.
Kapolres menjelaskan pengamanan Natal dan tahun baru tidak hanya di wilayah perkotaan.
Pengamanan juga diintensifkan di desa-desa dengan mengoptimalkan peran
polsek dan babinkamtibmas. Partisipasi aktif masyarakat juga dinilai
sangat membantu.
“Selama Operasi Lilin Candi 2016 Polres Karanganyar dan jajaran sudah
mengantisipasi di pertokoan-pertokoan, tempat hiburan, dan kerumunan
massa. Polisi disebar termasuk perwira turun ke lapangan. Tidak hanya di
pertokoan, tapi juga desa-desa,” kata dia.
Pernyataan senada disampaikan Bupati Karanganyar, Juliyatmono, saat
ditemui wartawan, Rabu. Menurut dia Satpol PP sudah rutin mengecek
tempat-tempat indekos, dan rumah kontrakan. Pengecekan dilakukan untuk
mengantisipasi terjadinya potensi gangguan.
Yuli, panggilan akrabnya, juga mengaku rutin mengimbau masyarakat
untuk meningkatkan kewaspadaan. Salah satunya melalui SMS Center Pemkab
Karanganyar yang telah menjangkau para RT dan RW. Bila ada gelagat
mencurigakan harus dilaporkan.
“Setiap ada gelagat mencurigakan harus segera dilaporkan, tidak
mengambil tindakan sendiri. Apalagi yang berisiko seperti indikasi
adanya bom, dan sejenisnya. Termasuk kemungkinan adanya bom yang
disarukan seperti kembang api atau petasan,” tutur dia.
0 komentar:
Posting Komentar